Budidaya Asparagus – Asparagus adalah sayuran yang bernilai ekonomis yang kini banyak dikembangkan oleh petani di Indonesia. Sayuran ini banyak di cari oleh ibu rumah tangga atau koki restoran untuk di olah menjadi sajian makanan.
Daftar Isi
Cara Budidaya Asparagus
Tanaman asparagus biasa di ambil bagian tunas atau rebungnya, karena bagian ini adalah bagian yang terlezat pada saat diolah menjadi makanan. Selain karna kelezatannya, ternyata asparagus juga mempunyai sifat diuretik yang bermanfaat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal manusia.
Membudidayakan asparagus sendiri tidaklah sulit, akan tetapi untuk memperoleh hasil yang optimal maka perlu diketahui teknik dan cara menanam asparagus yang baik dan juga benar. Berikut ini adalah langkah – langkah untuk membudidayakan asparagus.
Persiapan Lahan
Sama halnya dengan budidaya tanaman yang lainnya, persiapan lahan ini penting untuk dilakukan. Sebelumnya, lahan perlu di bersihkan dari gulma dan juga di lakukan pembajakan secara merata. Lahan diolah sedemikian rupa serta di tambahkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Selanjutnya dibuat bedengan ukuran lebar 120cm, tinggi 20cm dan kedalaman parit 40cm.
Persiapan Benih/Bibit
Pembibitan asparagus dapat dilakukan melaui dua cara yaitu dengan cara vegetatif ( kultur jaringan, tunas atau stek ) dan generatif ( melalui biji ). Dari semua cara tersebut, pembibitan dengan menggunakan biji adalah yang paling sering digunakan.
Dalam persiapnnya, benih atau bibit yang akan disemai perlu direndam terlebih dahulu dalam air dingin pada suhu 27 C selama 24 – 48 jam. Selama perendaman, air di ganti sebanyak 2 – 3 kali sembari membuang biji yang mengambang.
Persemaian
Benih asparagus disemai pada tanah dengan jarak tanam 15 x 10cm dengan kedalaman 2,5cm. Setiap lubang tanam di isi dengan satu biji benih yang kemudian di tutup dengan tanah dan juga jerami di bagian atasnya.
Sewaktu di persemaian, bibit perlu di rawat agar dapat terhindar dari serangan hama penyakit. Selain itu, perlu di lakukan pemupukan setiap 20 – 30 hari sekali dengan menggunakan pupuk organik, kompos maupun urea.
Pindah Tanam
Pemindahan bibit dilakukan setelah bibit berumur 5 – 6 bulan. Hal – hal yang harus di perhatikan dalam pindah tanam ini adalah di antaranya, bibit yang di pindahkan adalah bibit yang sehat, bibit yang sudah di cabut harus segera ditanam, akar di potong serta disisakan sekitar 20cm dan pucuk tanaman di pangkas hingga tinggi tanaman menjadi 20cm saja.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau sore hari sekitar jam 4. Jarak tanam yang di gunakan dalam penanaman ini adalah berkisar 40 – 50cm untuk jarak antar tanaman dan 25cm -1,5m untuk jarak antar baris.
Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan yang tidak boleh dilewatkan dalam budidaya asparagus adalah yaitu pemangkasan dan pemupukan susulan. Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman asparagus bertunas sekitar 8 – 10 tunas, selebihnya dipangkas. Sesudah mendekati masa panen, batang yang di pelihara cukup 3 – 5 batang saja. Sementara itu, untuk pemupukan susulan dilakukan secara rutin setiap bulan dengan menggunakan pupuk kimia dan setiap 3 bulan sekali dengan menggunakan pupuk kandang.
Pemanenan
Panen bisa dilakukan pada saat asparagus sudah muncul di atas permukaan tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup yaitu kira – kira pada umur 4 – 5 bulan setelah pindah tanam. Apabila panen pertama dilakukan pada umur 4 bulan sesudah pindah tanam, maka panen kedua dilakukan pada saat umur 5 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan ke- 6 dan seterusnya dapat di panen setiap hari.
Pemanenan bias dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara mencabut atau dengan memangkas batang muda. Cara panen yang paling baik adalah dengan melakukan pemangkasan karena tidak akan merusak sistem perakaran tanaman yang akan dijadikan calon indukan.
Demikianlah ulasan mengenai Cara Budidaya Asparagus semoga bermanfaat dan selamat mencoba, terimakasih.