Budidaya Cabe Rawit – Cabe rawit adalah salah satu jenis cabe yang sangat populer untuk di budidayakan. Cabe rawit atau “Capsicum frutescens” ini sangat cocok sekali di tanam di daerah yang tropis ya itu di sekitar garis khatulistiwa. Syarat tumbuh cabe rawit antara ketinggian 0-500 mdpl.
Akan tetapi dari hasil uji lapangan tanaman ini bisa tumbuh di ketinggian 1000 mdpl, akan tetapi dengan ketinggian tempat akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam berproduksi, biasanya dalam pembentukan buah yang tidak maksimal.
Di indonesia sendiri banyak sekali jenis cabe budidaya yang hingga saat ini menjadi kebutuhan masyarakat luas. Jenis cabe dari keluarga “ capsicum ” ini menghasilkan parian dengan kebutuhanya masing-masing, jenis cabe budidaya yaitu sebagai berikut :
- Jenis cabe besar ( Capsium annum L )
- Cabe merah besar
- Cabe merah keriting (Capsicum Annum var longum)
- Cabe hijau
- Jenis cabe rawit (Capsium frutescens)
- Jenis cabe hibrida
Di dalam budidaya cabe rawit anda harus mengetahui bagaimana sifat dan karakter cabe. Biasanya jenis cabe apapun hampir sama dalam budidayanya. Apabila anda berada di daerah dataran tinggi, sebenarnya tanama ini dapat berbuah, akan tetapi dalam priode penanaman dan panen yang sangat minim.
Serta kualitas yang di hasilkan akan berpengaruh sekali. Pada biji yang di hasilkan dari buah lebih sedikit di bandingkan daerah yang di sukainya sehingga bobot pada buah cabe rawit akan berkurang “ ringan “.
Tanaman ini sangat unik sekali karena banyak sekali manfaatnya untuk penkonsumsinya. Melalui penelitian yang di lakukan di laboraturium inggris, pada buah cabe rawit mampu mencegah kangker, meningkatkan nafsu makan, untuk memperlambat penuaan, mengatasi struk, menjaga dan juga merawat jantung, untuk mengatasi nyeri pada sendi dan merawat tubuh anda.
Apabila anda ingin membudidayakan cabe rawit, sebenarnya sangat mudah sekali apa anda telah mengetahui sayarat tumbuhnya, karena di bandingkan dengan cabe besar yang cenderung banyak sekali resikonya. Jika ke duanya di budidayakan dengan serentak , maka kemungkinan pada hama dan penyakit yang berada di tanaman cabe besar dapat menyerang cabe rawit. Di sarankan anda tidak membudidayakan dengan sekaligus dari dua jenis ini.
Langkah Awal Budidaya Cabe Rawit
Hal pertamakali yang anda harus lakukan untuk melakukan budidaya tanaman ini, anda harus memilih varietas apa yang cocok di daerah anda. Di sarankan agar anda menggunakan varietas :
- Bara
- Pelita F1
- Taruna
- Dewata F1
- Juwita F1
Pemilihan Benih Cabe Rawit
Banyak sekali jenis cabe rawit untuk budidaya dengan jenis serta keunggulannya masing-masing, anda dapat memilih jenis hibrida seperti jenis cabe rawit di atas. Perhitungan untuk modal utama anda di ukur dan juga di jumlah terlebih dahulu berapa kebutuhan bibit cabe rawit untuk luas lahan.
Apabila anda ingin menekan biaya, kami sarankan untuk membuat penyeleksian benih cabe secara manual “ membuat benih cabe sendiri “ yang di perkirakan cocok untuk kondisi lahan and, benih yang di hasilkan biasanya di bisa dari tanaman yang sebelumnya setelah masa dormansi selesai, di sarankan benih yang di hasilkan dari panen ke 4 hingga ke 6 untuk ke 6 ke atas, kami sarankan jangan gunakan lagi, karena hasilnya akan lebih buruk apabila di paksakan dan tidak optimal.
Tanaman cabe bisa panen lebih dari 3 x, pada masa panen mempunyai fase, fase pertama hingga ke 3 biasanya cabe yang di hasilkan masih sedikit, selanjutnya untuk panen selanjutnya dan menjelang akhir panen, jumlah biji yang di hasilkan akan meningkat lebih banyak tetapi kecil – kecil.
Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit serta hama. Selanjutnya biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah hingga mengering di pohon.
Sesudah buah di ambil buahnya, potong dengan arah membujur pada kulit buah. Pisahkan kulit buah dan biji yang terdapat pada bagian ujung – ujung buah untuk di ambil bagian tengah buah, karena di dalam buah bagian tengah biasanya lebih berkualitas di bandingkan dengan biji yang terdapat pada bagian ujung buah.
Rendam semua biji seleksi anda pada larutan air bersih, tujuannya supaya biji dapat di pastikan bersih dari kotoran yang menempel. Dengan merendam biji cabe rawit di dalam air, anda bisa melihat biji yang benar – benar baik, di tandai dengan tenggelamnya biji yang biasanya itu lah biji yang berkualitas. Buang semua biji yang mengapung di air, selanjutnya siapkan tampan “ wadah untuk menjemur biji “ untuk di jemur selam 3 hari.
Berbeda lagi dengan sasaran untuk organik, biasanya untuk yang organik di bedakan dengan proses perendaman yang memakai fungisida tujuannya supaya biji bisa terhindar dari jamur.
Kita bisa mengukur dari kandungan air atau kadar air pada biji, hal ini sangat penting untuk tujuan kita, apabila anda ingin menyimpan biji ini dengan jangka waktu yang panjang kadar air yang dipakai harus benar – benar kering, apabila kering kemungkinan anda sudah berhasil untuk membuat biji dengan proses dormansi “ dormansi adalah proses masa tidur tanaman “ dan dapat di simpan lebih dari 2 tahun dalam penyimpanan.
Benih yang baik anda dapat menggunakan pengecekan “ uji kecambah “ biji cabe rawit bisa tumbuh hingga 80 % ke atas. Apabila anda mengecek daya kecambah kurang dari 50 % lebih baik jangan di tanam.
Persemaian Benih Cabe Rawit
Sebelum menanam hitung kebutuhan benih anda, apabila anda menanam dengan luas satu hektar di pasti kebutuhan anda adalah 0,5 kg. selanjutnya semai “ nursery “ dengan diberikan naungan, tujuanya untuk menghindari sinar matahari langsung, kesetabilan suhu, menghindari dari hujan, kelembaban yang terjaga dan juga terpaan angin.
Siapkan polybag ukuran 5×10 cm, untuk di isi tanah semai hingga ¾ bagian. Untuk membuat media persemaian, anda bisa membuat sendiri dengan campuran tanah, arang sekam dan juga kompos perbandinganya 1: 1 : 1. Media semai harus mempunyai setruktur yang gembur dan juga halus bertujuan untuk mempermudah perakaran benih, untuk mencapai setruktur tersebut anda perlu mengayak semua bahan di atas.
Semua bahan yang sudah siap, selanjutnya langkah yang anda harus merendam biji yang tadi anda keringkan dalam air hangat selama 6 jam tujuannya supaya menghilangkan proses dormansi biji cabe rawit. Selanjutnya tanam biji ke dalam polybag sedalam 0,5 cm, tutup biji dengan tanah semai.
Selanjutnya kita lakukan perawatan dengan penyiraman secara teratur setiap pagi dan juga sore harinya . Untuk menghindari kucuran air yang terlalu deras, di sarankan menggunakan penutup bagian atas benin dengan kertas koran. Selanjutnya siram menggunakan gembor apabila menggunakan gembor, air yang turun akan jatuh pada polybag secara berlahan dan juga kesetabilan kelembaban akan terjaga karena kertas koran tersebut.
Setelah dua minggu bisa di pastikan bibit siap tanam. Akan tetapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru dapat dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira – kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.
Pengolah Lahan dan Penanaman Cabe Rawit
Bibit yang kita siapkan sudah benar-benar siap untuk di tanam, kemudian anda siapkan lahan untuk penanaman, pengolahan lahan dapat kita gunakan dengan cara membajaknya dengan kedalam 40 cm.
Kita ukur ph tanah, apabila lahan terlalu asam anda dapat menetralkan dengan menambahkan kapur dolomit, biasanya di berikan dengan kisaran 1-4 ha/ton tergantung dari tingkat ke asaman pada lahan.
Kemudian pada bedengan buat dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm serta panjang tergantung dengan lahan anda, jarak antara lebar berkisar 60. Apabila tanah kurang unsur hara, anda harus menambahkan pupuk dasar atau dapat dengan menggunakan urea, sp36 dan KCL secukupnya.
Apabila anda ingin menambah kualitas produktivitas kami sarankan supaya anda menggunakan mulsa hitam perak, akan tetapi anda harus mempertimbangkan dengan segi biaya, karena menggunakan mulsa hitam perak biaya lumayan besar. Karena apabila di lihat dari pasaran cabe rawit di pasaran agak kurang jika di bandingkan dengan cabe besar, jika di kolkulasikan akan rugi. Berbicara mengenai mulsa, sebenarnya ada alternatif lain untuk menghemat biaya yang kita keluarkan oleh petani. Anda bisa menggunakan mulsa organik dengan memanfaatkan jerami serta potongan batang jagung halus.
Buat lubang tanam dengan pola zig-zag dengan ukuran 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig – zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan juga sirkulasi udara.
Selanjutnya tahap transplanting “ pemindahan bibit dari polybag ke lahan “, sobek bagain polybag kemudian masukan kedalam lubang tanam dan juga tutup perakaran menggunakan tanah. Di sarankan anda melakukan transplanting ketika pagi hari atau sore hari. Dan usahakan agar anda menanam dengan cepat dan juga rapi dalam satu hamparan 1 ha sehari sudah berse dengan serentak.
Prawatan dan Pemeliharaan Cabe Rawit
Dalam pemeliharaan tanaman cabe rawit cukup mudah, penyiraman dapat di lihat dari kelembaban tanaman, jika tanah mengering kita siram menggunakan air dengan kelembaban kisaran 70% dari keseluruhan. Di dalam pengiran anda dapat menggunakan sistem leb bedengan “ merendam semua bedengan dengan ketinggian setengah dari bedengan “ akan tetapi metode ini apabila di daerah anda banyak tersedia air.
Pemupukan Sususlan
Setelah di pupuk yang pertama kali, anda harus menambahkan pupuk susulan kisaran umur tanaman cabe rawit 1 bulan KEMUDIAN setiap panen secara terus menerus di berikan pupuk susulan. Pemupukan dapat dengan menggunakan pupuk organik atau kompos atau dengan pupuk cair.
Tambahkan pupuk cair yang telah di larutkan dengan perbandingan 100ml / tanaman. Apabila anda menggunakan pupuk kompos berikan 500 – 700 gram/tanaman. Atau menggunakan pupuk NPK dan urea.
Penyiangan
Dari kebanyakan pembudidaya cabe rawit sangat di jarangkan menggunakan mulsa, sehingga penyiangan harus secara rutin di lakukan, untuk menghindari pertumbuhan gulma.
Pengendalian Hama dan Penyakit Cabe Rawit
Untuk tanaman cabe rawit biasanya tanaman ini sangat kuat dalam menghadapi hama dan juga penyakit. Akan tetapi bukan tidak mungkin terserang hama dan juga penyakit, kita harus mengantisipasi sebelum tenaman kita sakit.
Pengendalian Penyakit Cabe Rawit
Hama pada tanaman cabe rawit yang umum di temukan :
- Aphis
Lalat buah
- Kapik
Yang pada umum terjadi pada bagian buah cabe rawit terkena penyakit patek yang di sebabkan oleh sejenis serangga yang menanamkan larva yang menimbulkan penyakit.akan tetapi bukan hanya penyakit patek yang ada beberapa penyakit cabe rawit yang harus anda ketahui yaitu Keriting daun biasanya timbul pada saat musim hujan, di karenakan ph asam basa dari air hujan yang menempel pada daun cabe rawit.
Pemanenan Cabe Rawit
Panen bisa di lakukan pada umur 2,5 – 3 bulan di hitung sejak tanam. Pemanenan dapat di lakukan hingga tanaman cabe mencapai umur 6 bulan bahkan dapat lebih, umur maksimal cabe rawit adalah 24 bulan. Fase panen hingga 15-18 kali dalam sekali tanam. Perhitunganya pada umur yang tua hasil panen akan berkurang dan juga kualitas cabe akan menurun sehingga tidak ekonomis lagi. Hasil yang di peroleh apabila anda berhasil membudidayakanya dapat mencapai 30 ton/ha bahkan bisa lebih dari jumlah itu.
Disarankan memanen cabe rawit pada pagi hari. Caranya yaitu dengan memetik buah berserta tangkainya. Buah yang yang baik bentuknya ramping dan juga padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan juga dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar akan tetapi kopong.
Demikianlah ulasan mengenai Budidaya Cabe Rawit semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat , sekian dan terimakasih banyak untuk kunjungannya ya.