Cara Budidaya Lele Sistem Bioflok – Siapa yang tidak kenal dengan ikan lele ? Jenis ikan konsumsi yang satu ini memang sangat akrab dengan lidah kalangan orang Indonesia. Oleh sebab itu, kita akan cukup mudah dalam menemukannya di rumah – rumah makan terdekat. Jadi, sudah sewajarnya apabila permintaan akan ikan lele semakin meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Akan tetapi , peningkatan permintaan tidak sebanding dengan penambahan peternak, sehingga terjadinya kekurangan produksi. Tentu saja, hal ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan untuk anda .
Dalam memulai bisnis ternak lele, anda harus mengetahui cara yang akan kamu terapkan. Cara yang pertama adalah cara konvensional atau yang sering juga disebut dengan beternak lele secara tradisional. Keuntungan cara tersebut adalah tidak membutuhkan modal yang cukup besar akan tetapi harus mempunyai lahan yang luas dengan hasil panen yang normal.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan Sistem Bioflok yang memerlukan modal sedikit lebih banyak di bandingkan dengan cara konvensional namun dapat di terapkan di lahan yang tidak terlalu luas dengan hasil panen yang lebih banyak di bandingkan dengan cara konvensional.
Pada kesempatan kali ini, kita akan berfokus pada cara yang kedua, yaitu dengan sistem Bioflok. Prinsip dasar dari sistem Bioflok adalah memanfaatkan aktivitas atau kegiatan mikroorganisme atau bakteri pembentuk gumpalan / flok yang dapat menghasilkan pakan untuk ternak lele itu sendiri.
Cara Budidaya Lele Sistem Bioflok
Cara ini akan menghemat biaya sekaligus menambah konsumsi pakan lele. Lalu, bagaimana cara beternak lele dengan sistem Bioflok ? maka langsung saja simak ulasan berikut ini secara seksama.
Kolam
Ternak lele, dengan sistem Bioflok, pada umumnya menggunakan kolam yang berbentuk bulat yang terbuat dari terpal. Jenis kolam ini dinilai lebih praktis dan juga dapat menghemat tempat. Kolam dengan ukuran diameter 3 meter mampu menampung hingga 3 ribu ekor lele.
Pada dasar kolam, di pasang pipa yang akan berfungsi sebagai jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Proses pembuangan kotoran lele harus di ikuti dengan penambahan air, sehingga kolam tidak akan mengering. Kotoran yang di keluarkan tersebut juga dapat digunakan sebagai pupuk organik serta sumber pakan bagi lele tersebut.
Air
Ketinggian air yang ideal adalah 80 – 100 cm dan pada hari kedua sesudah di isi air, maka perlu memasukkan probiotik 5 ml / m3. Pada hari ketiga, masukkan prebiotik molase 250 ml / m3 dan pada malam harinya, taburkan dolomite sekitar 150 – 200 gram / m3. Probiotik merupakan jenis bakteri yang bersifat baik yang akan berfungsi sebagai bahan pakan lele.
Benih Ikan Lele
Setelah air dan campuran yang di sebutkan sebelumnya selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menunggu selama 7 – 10 hari sebelum menaburkan benih ikan lele. Pastikan anda telah menyiapkan benih ikan lele yang unggul. Setelah penebaran selesai, tambahkan probiotik 5 ml / m3 keesokan harinya.
Perawatan
Sebelum lele mencapai panjang 12 cm, maka anda perlu memasukkan probiotik sebanyak 5 ml / m3, ragi tempe 1 sdm / m3, ragi tape 2 butir / m3, dan air dolomite 200 – 300 gram / m3 setiap 10 harinya.
Setelah lele melebih panjang tersebut, maka dalam periode yang sama, anda perlu memasukkan probiotik sebanyak 5 ml / m3, ragi tempe 3 sdm / m3, ragi tape 6 sampai 8 butir / m3, dan air dolomite 200 – 300 gr / m3. Ragi tempe dan juga tape yang di masukkan ke dalam kolam perlu di larutkan terlebih dahulu di dalam air.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang kurang akan mengakibatkan lele menjadi kanibal karena rasa kelaparan. Oleh sebab itu, perlu memilih pakan yang berkualitas dan juga sesuai dengan porsi berat lele. Pakan juga perlu di campur dengan probiotik serta kurangi dosis pakan apabila sudah terbentuk flok atau gumpalan.
Demikianlah uraian di atas mengenai Cara Budidaya Lele Sistem Bioflok serta hal yang perlu di perhatikan pada saat ingin membudidayakan ikan lele dengan sistem bioflok. Dengan mengikuti prosedur yang benar, maka tentunya peternak ikan lele mampu menghasilkan keuntungan yang lebih banyak dan juga tidak terjadi gagal panen. Semoga bermanfaat , sekian dan terimakasih.