Budidaya Talas Jepang – Talas (Colocasia Esculenta) ialah salah satu tanaman penghasil umbi yang berasal dari suku Araceae atau talas-talasan. Tanaman ini diduga berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan.
Dan salah satu jenis talas yang prospektif dikembangkan di Indonesia saat ini yakni Talas Jepang atau Talas Satoimo. Talas ini dapat dikembangkan di Indonesia, baik untuk dataran rendah, sedang maupun dataran tinggi hingga 1400 mdpl pada sepanjang musim.
Karena selain bernilai ekonomi tinggi, talas Jepang ini juga mengandung protein tinggi namun rendah karbohidrat dan gula yang diyakini aman di konsumsi untuk penderita diabetes.
Umbi ini mengandung kalsium dan kalori tinggi yang cocok untuk makanan diet. Sedangkan pati (powder) dijadikan sebagai bahan utama makanan sehat seperti bubur lansia, campuran tepung atau bahan kue.
Sementara seratnya dipakai untuk pembuatan jelly, Ice Cream biscuit filling, preparat sup, minuman berserat, pudding, makanan dan minuman diet bagi penderita diabetes. Sebagian besar penduduk Jepang sekian lama menjadikan talas satu ini sebagai pangan utama pengganti beras dan ketan karena pengetahuan mereka tentang kandungan terbaik.
Berbeda dengan jenis talas lainnya, talas jepang selain dapat diolah untuk membuat kue kering dan makanan ringan lainnya, juga bisa langsung dimakan mentah. Bila kalian menggemari Taro Snack itu hanya satu contoh makanan ringan berbahan dasar talas jepang.
Daftar Isi
Cara Budidaya Talas Jepang ( Talas Satoimo )
Adapun beberapa langkah dalam budidaya talas jepang diantaranya yaitu:
Persiapan Bibit Talas
Bibit talas jepang diambil dari umbi talas satoimo yang telah berumur tua yakni sekitar 6 bulan, jangan gunakan umbi yang lebih tua karena dapat membuat tingkat kegagalan semai sedikit.
Gunakan bibit berupa umbi yang telah lewat masa dormansidengan ukuran berkisar 20 hingga 50 gram/umbi. Bisa juga gunakan bibit talas dalam polybag hasil kultur jaringan dengan tinggi sekitar 10 hingga 15 cm dan minimal telah tumbuh 2 helai daun.
Penyemaian Bibit Talas
Penyemaian bibit talas satoimo bisa dilakukan langsung ditanah maupun dalam polybag. Saat melakukan penyemaian bibit, pastikan tanah untuk menanam talas ini mengandung unsur hara yang cukup dan air yang cukup agar bibit tidak kekurangan air.
Sebelum bibit disemai pastikan benih bersih dari tanah, sudah direndam dengan fungisida dan bakterisida selama sekitar 5 menit. Setelah itu bibit ditanam pada tanah gembur dan telah diberi pupuk kompos dengan perbandingan 1:2. Bibit kemudian diberi naungan dari jerami padi atau disebut sharlon net, jika bibit sudah berumur 1 bulan dan memiliki 1-2 daun, maka siap dipindah tanam.
Sebaiknya bibit dipelihara dibawah paranet selama 2 minggu dalam persemaian di polybag sebelum akhirnya dipindah tanam ke lahan. Pada pesemaian di polybag sebaiknya gunakan pupuk daun seperti Gandasil yang diberikan setiap seminggu sekali dengan dosis 5 cc/liter sejak tanaman berusia 1-2 bulan, kemudian berulah bibit bisa dipindah tanam ke lahan tanam.
Persiapan Lahan Tanam
Tanah di lahan tanam untuk menanam talas satoimo harus gembur, banyak humus atau kompos dan memiliki ketersediaan air yang cukup khususnya pada musim kemarau. Talas satoimo bisa ditanam di lahan sawah atau tegalan.
Lahan tanam tersebut sebaiknya diolah terlebih dahulu dengan cara dibajak atau dicangkul agar tanah pada lahan gembur, setelah itu buat guludan dengan lebar 120 cm dan tinggi 15-20 cm serta jarak tanam 60 cm x 50 cm.
Tahap Penanaman
Siapkan lubang tanam dengan diameter 30 cm dan kedalaman 20 cm. Setelah itu masukkan pupuk kompos minimal 1 kg/lubang tanam dan Furadan 2,5 gr/lubang lalu aduk rata bersamaan dengan pupuk kompos. Sebelum ditanami sebaiknya lahan diairi terlebih dahulu (proses leb) selanjutnya bibit ditaam secara hati-hati.
Proses Pemeliharaan
Kelembaban tanah perlu dipertahankan hingga rata-rata 60% terutama saat musim kemarau agar mendapatkan hasil produksi maksimal. Saat umur 2,5 bulan, jangan lupa tambahkan pupuk kompos sebanyak 1 kg/tanaman.
Berikan pula pupuk organik cair setiap 14 hari sekali dengan cara dikocorkan ke tanah atau disemprotkan ke bawah daunt alas. Penyemprotan dibawah daunt alas sebaiknya dilakukan berkisar antara pukul 6-9 pagi atau sore hari setelah pukul 3 siang. Juga perlu lakukan penyiangan pada gulma dan pembumbunan tanaman saat umur 3-4 bulan.
Masa Panen
Pada umumnya pemanenan talas satoimo dilakukan pada saat umur 5-6 bulan setelah tanam. Pada dataran rendah ke sedang, umur panen talas satoimo rata-rata 5 bulan dan pada ketinggian 1.000 mdpl rata-rata 6 bulan. Ciri-ciri talas siap panen yakni daunnya mulai layu dan rontok.
Demikianlah pembahasan mengenai Budidaya Talas Jepang semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.