Budidaya Edamame – Edamame adalah sayuran yang berupa kacang – kacangan yang di mata orang awam mungkin sama saja dengan kacang kedelai, akan tetapi sebenarnya cukup berbeda. Apabila dibandingkan dengan kedelai, edamame bisa di kenali dengan bentuknya yang lebih besar.
Bobotnya dapat mencapai 30 gram per seratus bijinya. Kandungan proteinnya jauh lebih banyak. Untuk satu mangkuk kecil edamame, terdapat 16,86 gram protein, setara dengan protein yang terdapat pada susu, telur dan juga daging. Disamping itu, edamame adalah satu – satunya kacang yang mengandung asam amino esensial yang paling lengkap.
Edamame disebut juga dengan kedelai jepang. Di Jepang, edamame di jadikan cemilan sehat yang gurih dan juga lezat. Di setiap restoran atau tempat makan di sana, edamame selalu hadir sebagai hidangan pembuka. Edamame yang di panen muda bisa di rebus, di makan langsung di buat keripik ataupun di tumis. Rasanya manis dan juga teksturnya halus.
Di Amerika pun, edamame bahkan di kategorikan sebagai healthy food. Karena mengkonsumsinya sangat berguna bagi kesehatan. Salah satunya dapat menstabilkan gula darah di dalam tubuh dengan kandungan zat anti kolesterolnya. Jadi, tidak heran apabila sekarang kacang ini sangat populer di kalangan masyarakat serta semakin marak dibudidayakan.
Daftar Isi
Cara Budidaya Edamame
Untuk pembudidayaan edamame, hampir sama dengan kacang kedelai. Secara singkat, Anda dapat mengikuti dan perhatikan langkah – langkah di bawah ini:
Persiapan Lahan
Lahan yang di gunakan harus di gemburkan terlebih dahulu setelah itu di buatkan bendengan. Perkirakan waktunya yaitu sekitar 15 hari. 10 hari pertama, sebelum penanaman lahan tanam di bajak halus. Setelah itu, 5 hari sebelum melakukan penanaman dibuat bedengan dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 1 meter dan tinggi 20 – 25 cm.
Antar bendengan diberikan jarak 30 cm. Kemudian 3 hari sebelum penanaman, lakukan pemupukan dasar dengan cara menaburkan pupuk pada bendengan secara merata. Pupuk dasarnya adalah SP 36 sebanyak 200 kg / hektar kemudian tambahkan kapur pertanian 600 kg / hektar.
Benih
Untuk satu hektar lahan, dibutuhkan 80 – 100 kg benih edamame.
Penanaman
Proses penanaman membutuhkan kondisi tanah yang basah atau lembab. Oleh sebab itu, sehari sebelum penanaman dilakukan pengairan terhadap bedengan. Untuk musim kemarau, benih edamame di tanam pada bedengan dengan jarak tanam 12 X 20 cm. Sedangkan untuk musim hujan, jarak tanamnya adalah 14 X 25. Tanam benih dengan kedalaman 1,5 – 2 cm. Sesudah itu tutupi kembali dengan tanah yang sudah di gemburkan. 1 lubang tanam untuk 1 benih.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan supaya rumput atau gulma yang berada di sekitar lahan tersebut, tidak menghalangi pertumbuhan edamame. Oleh sebab itu cabuti rerumputan liar yang tumbuh bersaing di sekitarnya. Proses penyiangan ini dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 9 atau 10 HST.
Pengairan
Proses pengairan di lakukan selama 7 hari sekali dengan cara melakukan penggenangan hingga air dalam kapasitas lapang. Perhatikan juga kondisi tanahnya.
Pemupukan
Pemupukan susulan dengan menggunakan KCL 50 kg/Ha, Urea 150 kg/Ha dan Za 50 kg/Ha. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 10 HST. Pemupukan susulan kedua menggunakan KCL 100 kg / Ha, Urea 50 kg / Ha dan ZA 100 kg / Ha. Pemupukan susulan kedua ini di lakukan pada saat tanaman berumur 21 HST.
Pengendalian OPT
Proses pengendalian OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman ) sangat penting untuk dilakukan karena hal ini berpengaruh dengan baik tidaknya kualitas edamame yang di hasilkan ketika panen. Jenis OPT yang biasanya menyerang edamame adalah lalat pucuk, ulat grayak, penggerek batak, dan juga jamur. Pengendalian OPT dapat dilakukan dengan menyemprotkan Reagent 50 C dengan dosis 1 gr / liter air dan Ingrofol 50 WP dengan dosis 1,5 l / Ha.
Panen dan Pasca Panen
Edamame bisa di panen polong mudanya yang masih berwarna hijau segar ( petik yang bernas dan belum menguning ) dengan umur panen 65 HST. Panen di lakukan dalam 2 hari sekali, tidak sekaligus. Untuk panen polong yang telah masak penuh, panen dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 90 – 100 HST. Biasanya panen polong masak dilakukan untuk menghasilkan benih siap tanam. Biasanya panen polong muda dapat mencapai 7,5 ton per hektar.
Setelah di panen, supaya edamame tetap segar dan tidak layu, polong mudanya harus segera di bawa ke tempat yang teduh dan juga terhindar dari panas matahari. Dapat di cuci dengan air bersih apabila polongnya kotor. Permintaan edamame yang marak di pasaran tentu saja edamame dengan kualitas terbaik. Berwarna hijau segar dan terbebas dari serangan penyakit. Polong berisi 2 – 3 biji, bobot perpolong berkisar 2,5 – 3,5 gram, dengan jumlah polong antara 150 – 175 polong per setengah kilogramnya.
Pada umumnya bisa di kelompokkan menjadi 4 kelas mutu atau grade, yaitu sebagai berikut :
- ⦁ Grade A : Kualitas super. Ciri – cirinya warna polong hijau tua, polong berisi penuh dengan isi 3 biji polong, dan kulit polong halus.
- ⦁ Grade B : Kualitas premium. Ciri – cirinya polong hanya berisi 2 biji, polong berwarna hijau halus.
- ⦁ Grade C : Kualitas deluxe. Ciri – cirinya polong kurang bernas dan warna kurang segar.
- ⦁ Grade D : Kualitas Mukimame. Biasanya tidak untuk dikonsumsi segar, akan tetapi digunakan untuk olahan edamame.
Demikianlah artikel mengenai Cara Budidaya Edamame semoga bermanfaat bagi anda yang membutuhkannya , sekian dan terimakasih.