Cara Budidaya Alpukat – Alpukat atau avocad adalah salah satu jenis buah yang berasal dari famili Lauraceae dan genus Persea dengan nama latin Persea americana. Buah alpukat merupakan jenis buah yang mempunyai kandungan lemak nabati yang tinggi. Daging buahnya sangatlah legit serta kaya akan manfaat yang bagus bagi kesehatan.
Beberapa manfaat dari buah alpukat adalah untuk mencegah risiko terkena penyakit stroke, menjaga kesehatan mata, mengobati maag, serta menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan berbagai manfaat yang di tawarkan tidak heran apabila banyak yang sudah membudidayakan tanaman alpukat ini.
Disamping itu, budi daya alpukat juga dapat menjadi salah satu investasi pertanian yang sangat menjanjikan. Hal ini karena kualitas buahnya yang prima serta produktifitasnya yang tinggi meskipun tanaman masih berumur muda. Disamping itu, perawatan alpukat ini juga tergolong cukup mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya.
Cara Budidaya Alpukat
Berikut ini adalah tahapan dalam membudidayakan tanaman alpukat supaya dapat tumbuh dengan subur dan juga cepat berbuah :
Pemilihan Bibit
Bibit alpukat sebaiknya dipilih dari hasil perbanyakan vegetative dengan melalui okulasi ataupun sambung pucuk. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bibit yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Bibit dipilih dengan tampilan fisik yang sehat, tegak, segar, serta mempunyai perakaran yang kuat dan juga tidak terserang hama dan penyakit.
Bibit pohon alpukat bisa diperoleh dengan 3 cara, yaitu cangkok atau setek batang, melalui biji, dan okulasi atau sambung pucuk. Akan tetapi , apabila anda menginginkan pohon alpukat yang cepat berbuah, cara yang tepat adalah dengan melalui cangkok.
Pilihlah cabang yang subur, tidak terlalu tua ataupun muda, cabang tersebut adalah cabang pohon indukan baik, ketahanannya terhadap serangan hama dan juga penyakit dan yang lain sebagainya. Sesudah cabang cangkok mempunyai akar, potonglah bagian pangkal cabang sekitar 3 cm dari cangkokan.
Jika sudah, kemudian tanam cabang cangkok tersebut dalam polibag dengan membuka penutup cangkokan terlebih dahulu. Letakkan bibit alpukat pada tempat yang teduh, lakukan penyiraman secara rutin, dan lakukan perawatan yang lainnya hingga bibit cangkok mempunyai banyak akar serta dapat dipindahtanamkan pada lahan tanam.
Persiapan dan Pengolahan Lahan
Lahan untuk budi daya alpukat sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari gulma, tanaman liar semak semak, dan juga bebatuan. Jarak tanam yang di gunakan dalam budidaya alpukat adalah 6 x 6 m, dengan popolasi 278 bibit per Ha. Dapat juga di tanam dengan jarak tanam 7 x 7 m dengan populasi 204 bibit per Ha.
Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 70 cm serta lebar 70 x 70 cm. Lubang tersebut di biarkan tetap terbuka selama lebih kurang 2 minggu. Ketika menggali, tanah bagian atas dan bawah di pisahkan. Tanah bagian atas di campur dengan 25 kg pupuk kandang. Kemudian, lubang tanam di tutup kembali dengan posisi seperti semula.
Lubang tanam yang sudah di tutup oleh tanah selanjutnya diberi tanda berupa ajir supaya posisi tanam tidak keliru. Pengolahan lahan sebaiknya di lakukan ketika musim kemarau sehingga penanaman bibit alpukat bisa dilakukan pada awal musim hujan.
Penanaman
Sesudah bibit dan juga lubang tanam siap, bibit bisa dimasukkan ke dalam lubang tanam. Bibit dalam polybag semai dibuka dahulu dengan hati – hati, dan jangan sampai media semai hancur. Bibit kemudian ditimbun dengan tanah bekas galian lubang lalu dilakukan penyiraman.
Selanjutnya, setiap bibit alpukat yang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, dan siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur. Peneduh ini dipasang kurang lebih selama 2-3 minggu hingga tunas-tunas baru tumbuh.
Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan bibit alpukat, terdapat beberapa tahap yang harus di perhatikan supaya bibit alpukat mampu tumbuh dengan optimal. Beberapa tahapan yang bisa dilakukan tersebut di antaranya adalah dengan cara sebagai berikut :
-
Penyiraman
Bibit alpukat yang baru di tanam membutuhkan banyak air, sehingga penyiraman harus dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk menyiram adalah pagi atau sore hari. Akan tetapi , ketika musim penghujan penyiraman tidak perlu dilakukan lagi.
-
Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara teratur sebanyak 4 kali dalam setahun dengan jumlah pupuk yang diberikan bergantung pada umur tanaman. Pupuk yang biasa dipakai untuk pemupukan adalah pupuk urea, TSP, dan KCl. Pemupukan di lakukan dengan cara di masukan ke dalam lubang yang di buat melingkar di bawah tajuk tanaman dengan kedalaman yaitu sekitar 30 cm hingga 40 cm.
-
Penyiangan
Supaya tanaman alpukat tumbuh dengan baik maka gulma – gulma di sekitaran tanaman harus di siangi secara rutin. Proses penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma dan juga rumput liar yang tumbuh di sekitar bibit alpukat dengan cara menggunakan cangkul atau alat manual yang lainnya.
-
Pemangkasan
Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang – cabang yang tumbuh terlalu rapat ataupun ranting – ranting yang mati. Pemangkasan di lakukan secara hati – hati supaya luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit dan juga luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi penutup luka seperti parafin cair.
-
Penggemburan
Tanah di sekitar tanaman butuh digemburkan secara periodik. Proses pengemburan bisa menggunakan bantuan alat cangkul dan yang sejenisnya. Lakukan secara perlahan dan hati – hati supaya tidak memutus akar tanaman alpukat miki.
Panen
Alpukat akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 10 – 15 tahun apabila ditanam melalui biji, jika ditanam dengan sistem vegetatif biasanya akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 5 hingga 8 tahun bergantung pada perawatan yang di berikan. Biasanya buah akan bisa di panen setelah 6 hingga 7 bulan sesudah bunga mekar.
Demikianlah penjelasan mengenai Cara Budidaya Alpukat semoga dapat bermanfaat untuk anda semua dan terimakasih banyak atas kunjungannya .