Cara Budidaya Tebu – Tebu (Saccharum officinarum) adalah salah satu tanaman yang menjadi kebutuhan masyarakat hingga saat ini. Mulai dari pangkal sampai ujung batang, kandungan gulanya yang berkisar 20% mempunyai banyak manfaat yaitu dapat menghasilkan produk utama berupa gula pasir.
Terlebih dengan bertambahnya penduduk, peningkatan penghasilan, dan juga bertambahnya industri yang membutuhkan gula pasir sebagai bahan olah berbagai jenis makanan.
Hal ini harus di imbangi dengan memperbanyak budidaya tanaman tebu yang menjadi peluang menjanjikan bagi siapa saja, terutama petani yang mempunyai lahan sendiri.
5 Langkah Mudah Budidaya Tebu
Iklim & Keadaan Cuaca
- Memulai budidaya tebu pertama yang harus diperhatikan adalah mengenai
- Sifat iklim berkaitan dengan penyebaran curah hujan. Pada dasarnya, tanaman tebu memerlukan air pada masa vegetatifnya sehingga curah hujan bulanan yang ideal adalah 200 mm/bulan.
- Tebu cocok ditanam di dataran rendah dengan suhu optimal sekitar 24-300C. Kecepatan angin tidak lebih dari 10 km/jam agar dapat menghindari tanaman tinggi yang roboh dan berkurangnya rendemen (besar kecilnya kandungan gula di dalam batang tebu).
Persiapan Lahan Budidaya Tebu
- Sebelum budidaya tebu dilakukan, lahan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pastikan tanah sudah memenuhi syarat pertumbuhan dengan pH antara 5,7 – 7.
- Sistem pengolahan lahan yang umumnya digunakan adalah Reynoso. Prinsip sistem tersebut membuat got-got untuk pembuangan serta penampungan air dan lebih tepat untuk kriteria lahan sawah.
- Langkah awalnya adalah dengan membolak-balikkan tanah dengan cara pembajakan supaya gembur dan juga udara bisa masuk dengan baik. Setelah itu, membuat got atau parit supaya pembuangan air dapat berjalan dengan lancar.
Berdasarkan pengolahan tanah, panjang got dan jumlah lubang per hektar bisa di perkirakan sebagai berikut:
- Got keliling : lebar 60 cm kedalaman 90 cm
- Got mujur : lebar 60 cm kedalaman 80 cm
- Got malang : lebar 50 cm kedalaman 70 cm
- Lubang tanam : lebar 40 cm kedalaman 30 cm
Persiapan Bibit
Berkaitan dengan pembibitan, sekarang petani tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya. Biasanya, bibit telah disediakan oleh pemerintah dan banyak pabrik gula yang sudah menyediakan untuk para petani yang bekerja sama.
Kriteria bibit harus mempunyai mutu yang baik agar dapat menghasilkan rendemen yang tinggi. Bibit tebu yang baik ialah yang mempunyai daya tumbuh 90%, tingkat kemurnian >95%, batang normal sesuai varietas, dan juga dalam kondisi sehat.
Macam – macam bibit sebagai berikut:
- Rayungan, bibit yang mata tunasnya sudah tumbuh. Cocok untuk perairan yang cukup.
- Bagal, bibit yang mata tunasnya belum tumbuh. Cocok ditanam di lahan sawah ataupun tegalan.
- Lonjoran, bibit yang belum dipotong-potong menjadi stek.
- Beberan, bibit bagal yang disemaikan terlebih dahulu hingga keluar tunasnya.
- Bibit pucuk, bibit yang diambil dari ujung batang dengan 2 – 3 ruas.
Penanaman
- Setelah bibit tebu sudah siap tanam, kita perlu menentukan waktu tanam. Dalam budidaya tebu, waktu tanam yang tepat adalah pada bulan Mei, Juni, dan Juli.
- Hal ini disebabkan karena umur tebu sudah sekitar 12 bulan bertepatan dengan tahun berikutnya dimana pabrik gula sedang giling.
- Bibit yang telah siap tanam harus di letakkan sesuai dengan jenisnya. Apabila menanam bibit rayungan, maka harus di letakkan dengan posisi miring. Selain bibit rayungan, diletakkan dalam posisi mendatar dengan mata tunas di samping. Kemudian, bibit ditutup tanah supaya tidak bergeser.
Pemeliharaan Budidaya Tebu
Berikut ini adalah pemeliharaan yang harus kita lakukan untuk mendukung pertumbuhan tebu.
Penyulaman
Bibit tebu yang berumur 1 minggu setelah tanam harus diganti dengan bibit baru apabila tidak tumbuh atau mati. Penyulaman kedua dapat dilakukan pada saat umur 4 minggu sesudah penyulaman kedua.
Pemberian air
- Tanaman tebu membutuhkan air yang cukup selama 4-5 bulan masa pertumbuhannya. Setelah umurnya tua, maka semakin sedikit air yang akan diperlukan
- Penyiraman dilakukan setiap 3 hari sekali hingga tanaman berumur 2 minggu. Ketika tanaman tebu mencapai 2-4 minggu, penyiraman menjadi 2 kali seminggu.
- Waktu tanaman berumur 4-6 minggu, penyiraman dilakukan seminggu sekali. Terakhir, ketika tanaman umur 6-16 minggu, penyiramannya menjadi sebulan sekali.
- Jika waktu tanamnya sekitar bulan Juni, maka bertepatan setelah 16 minggunya, sudah masuk musim penghujan sehingga tidak perlu melakukan penyiraman lagi.
Pemeliharaan Got
Tujuan dari tahap ini adalah yaitu untuk menjaga drainase agar tetap baik. Kegiatannya yaitu berupa kebersihan got, perbaikan dinding got yang rusak, dan juga pendalaman got.
Pembumbunan
- Tahap ini adalah penimbunan tanah terhadap tiap lubang tanam yang sudah dibuat.
- Pembumbunan dilakukan 4 kali yaitu pada saat umur 1 bulan. Kemudian , yang kedua tanaman tebu berumur 2-2,5 bulan dan yang ketiga pada umur 3-3,5 bulan.
- Pembumbunan terakhir yaitu pada saat tanaman berumur 4-5 bulan. Hal ini perlu dilakukan karena tanaman tebu yang semakin tinggi dan juga untuk menjaga bagian batang bawah hingga akar tetap kuat menopang tanaman.
Pemupukan
Terdapat 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam pemupukan supaya tanaman tebu memperoleh unsur hara yang sesuai dan penyerapan yang tepat dan juga efisien.
- Jenis pupuk, dosis pupuk, waktu pemupukan, dan cara pemupukan harus dilakukan secara tepat.
- Pupuk yang digunakan harus mengandung unsur N, P, dan K. unsur N dapat diperoleh dari pupuk ZA dan urea. Unsur P diperoleh dari pupuk TSP dan unsur K dapat diperoleh dari pupuk KCl dan ZK.
- Untuk pupuk TSP, sebaiknya diberikan sebelum penanaman. Caranya, buatkan lubang pupuk dengan kedalaman yang sama dengan jarak tanaman tebu. Misal, 10 cm lubang untuk pupuk, maka jarak pemberian pupuk harus 10 cm dari tanaman.
- Dosis pupuk harus memperhatikan aturan yang ada di kemasan ataupun aturan wadahnya.
Penyiangan
- Pembersihan gulma atau tanaman pengganggu dapat dilakukan dengan tenaga manusia dan juga bahan kimia. Apabila menggunakan tenaga manusia, harus dibersihkan 4 kali dengan selang waktu 3 minggu setelah tanam.
- disamping itu, bahan kimia yang digunakan adalah herbisida dengan komposisi Diuron 3 kg atau Gesapax 3 kg, ditambahkan denvan 2,4-D Garam Amida 1,5 liter yang dilarutkan dalam 1 liter air. Itu merupakan dosis untuk kebutuhan 1 ha.
- Penyiangan tidak hanya dapat pembersihan gulma, namun juga pengelupasan daun kering yang disebut dengan klentek. Pengklentekan mempunyai tujuan supaya menurunkan kelembaban dan meringankan beban tanaman sehingga tanaman tidak roboh.
Hama dan Penyakit
- Hama adalah hewan pengganggu tanaman dengan cara menghisap atau memakan bagian tanaman.
- Untuk menghindarinya, bisa dicegah dengan menanam varietas tebu tahan lama, kebersihan kebun terjamin, dan rotasi tanaman.
- Penyakit tebu adalah gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang merugikan dan bisa menghambat pertumbuhan tanaman.
- Cara untuk mencegahnya yaitu dengan cara menanam varietas tebu tahan penyakit, memilih bibit yang sehat, sterilisasi pisau pemotong bibit, pemberian nematisida pada waktu pengolahan lahan.
- Jika tanaman terlanjur terkena penyakit, maka sebaiknya potong bagian dan seluruh tanaman kemudian dibakar supaya tidak menulari tanaman tebu yang lainnya.
Pemanenan
- Proses pemanenan biasanya dilakukan saat memasuki bulan kering yaitu sekitar bulan 4 hingga bulan 10.
- Untuk memanen tebu, kita bisa menggali dan juga mengeluarkan tanah di sekitar tanaman tebu dengan kedalaman sekitar 20 cm.
- Apabila kita ingin menanam kembali tebu, maka sisakan 3 ruas pada bagian batang tebu. Apabila tidak, maka kita dapat mencabutnya hingga bagian akar.
- Saat memanen, buang bagian pucuk dari tanaman tebu serta ikat batang-batang tebu yang di panen menjadi satu (biasanya sekitar 20-30 batang).
Demikianlah ulasan mengenai Cara Budidaya Tebu semoga bermanfaat dan terimakasih banyak untuk kunjungannya.